SUKABUMIKU.id – Jawa Barat dikenal dengan kekayaan budaya, keindahan alam, serta bahasa Sunda yang memiliki banyak makna filosofis. Namun, siapa sangka bahwa di provinsi ini terdapat beberapa nama daerah yang unik, bahkan nyeleneh, sehingga membuat orang yang mendengarnya mungkin sulit berpikir jernih.
Nama-nama ini kerap menimbulkan senyum, tawa, atau rasa penasaran, terutama karena memiliki arti yang sensitif atau konotasi tak biasa. Berikut adalah lima nama daerah di Jawa Barat dengan makna unik dan nyeleneh:
1. Gunung Eweranda
Terletak di Desa Mekarluyu, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Gunung Eweranda memiliki nama yang cukup nyeleneh. Dalam bahasa Sunda, “Eweranda” berarti “bercinta dengan janda”.
Nama ini diyakini berasal dari kisah masa lalu, di mana seorang janda yang hidup sendiri bercocok tanam di sekitar gunung ini. Kisah ini menjadi legenda yang menginspirasi penamaan tempat tersebut. Walau terkesan lucu, Gunung Eweranda tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya lokal Garut.
2. Legok Hangseur
Legok Hangseur adalah kampung di Desa Cianting, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Nama ini terdiri dari dua kata Sunda: “Legok” berarti kubangan, dan “Hangseur” berarti pesing. Secara harfiah, artinya adalah “kubangan yang pesing”. Namun, ada interpretasi lain yang lebih nyeleneh: “legok hangseur” kerap diasosiasikan dengan organ tubuh wanita. Meski demikian, nama ini tetap digunakan dan menjadi identitas unik bagi kampung tersebut.
3. Desa Baok
Desa Baok berada di Kecamatan Ciwaru, Kabupaten Kuningan. Kata “Baok” dalam bahasa Sunda merujuk pada rambut yang tumbuh di area sensitif tubuh manusia. Hingga kini, asal usul nama Desa Baok masih menjadi misteri.
Walaupun terkesan nyeleneh, penduduk lokal menganggap nama ini sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dihormati.
4. Nangewer
Desa Nangewer terletak di Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta. Dalam bahasa Sunda, “Nangewer” menggambarkan sesuatu yang tergantung dan tidak tetap posisinya, atau sering disebut “terkewer-kewer”. Kata ini sering dikaitkan dengan organ tubuh pria.
Nama desa ini menjadi salah satu yang menarik perhatian karena artinya yang tidak biasa, namun tetap menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat.
5. Ciranjang
Ciranjang adalah nama kecamatan di Kabupaten Cianjur. Secara etimologis, nama ini berasal dari dua kata: “Ci” (air) dan “Ranjang” (tempat tidur). Namun, dalam konteks lokal, “Ranjang” merujuk pada burung kecil bernama Peranjang (Mirafra javanica), yang kini dikenal sebagai burung Titimplik. Meski makna aslinya sederhana, banyak orang yang mengaitkan nama ini dengan konotasi humoris atau sensitif.
Refleksi Budaya dan Identitas Lokal
Nama-nama tempat di Jawa Barat ini mencerminkan cara masyarakat lokal dalam memberikan nama yang erat kaitannya dengan legenda, keadaan alam, atau istilah dalam bahasa Sunda. Meskipun terkesan nyeleneh, nama-nama ini adalah bagian dari warisan budaya yang perlu dihargai.
Di balik kesan humorisnya, ada sejarah dan cerita yang membentuk identitas daerah tersebut.
Jadi, meskipun sulit berpikir jernih saat mendengar nama-nama ini, ingatlah bahwa setiap nama memiliki nilai budaya yang mendalam dan unik.(Sei)