Sejarah

Mengupas Sejarah Lapang Merdeka Kota Sukabumi: Saksi Bisu Perjalanan Kemerdekaan

×

Mengupas Sejarah Lapang Merdeka Kota Sukabumi: Saksi Bisu Perjalanan Kemerdekaan

Sebarkan artikel ini
SUKABUMIKU.id - Lapang Merdeka Kota Sukabumi, sebuah tempat yang bukan hanya sekadar lapangan, namun juga mengandung sejarah panjang yang mencerminkan perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia

SUKABUMIKU.id – Lapang Merdeka Kota Sukabumi, sebuah tempat yang bukan hanya sekadar lapangan, namun juga mengandung sejarah panjang yang mencerminkan perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia.

Melalui serangkaian perbaikan yang telah dilakukan, lapangan ini tidak hanya menjadi tempat berolahraga dan bersosialisasi, tetapi juga menjadi saksi bisu perubahan zaman.

Sebelum kemerdekaan, Lapang Merdeka ternyata memiliki sejarah yang kaya. Menurut keterangan yang dikumpulkan oleh Radar Sukabumi, lapangan ini awalnya merupakan alun-alun dan taman tempat berkumpulnya masyarakat lokal dan kolonial Belanda.

Nama-nama seperti Taman Victoria, Taman Lenne, dan Alun-alun Utara pernah melekat padanya sebelum akhirnya menjadi Lapang Merdeka.

Baca Juga :Rumah Bersejarah di Kota Sukabumi : Saksi Bisu Pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir

Lapang Merdeka telah lama menjadi favorit warga Sukabumi. Dulu, berbagai aktivitas masyarakat sering dilakukan di lapangan ini. Fungsi lapangan tidak hanya sebagai tempat upacara dan acara resmi, tetapi juga menjadi arena pameran dan pertunjukan seni. Saat ini, lapangan ini masih digunakan untuk berolahraga dan bersosialisasi.

Keunikan Lapang Merdeka tidak hanya terletak pada sejarahnya, tetapi juga pada lokasinya yang strategis dan udaranya yang sejuk. Lapangan ini memiliki lintasan sepanjang 400 meter dan menyuguhkan pemandangan langsung ke Gunung Gede.

Menariknya, pada masa penjajahan, lapangan ini sempat dimiliki oleh warga Inggris dan Belanda. Pada tahun 1883-1942, lapangan ini berada di seberang Hotel Victoria milik Ort, seorang warga Inggris. Namun, kepemilikannya kemudian beralih ke warga Belanda, A.A.E Lenne.

Baca Juga: Sejarah Goalpara Sukabumi: Jejak Teh Assam Berkualitas Tinggi di Tanah Parahyangan

A.A.E Lenne, pemilik tanah lapang awalnya, kemudian menjual Hotel Victoria pada tahun 1895, sementara lapangan tersebut menjadi alun-alun pemerintah. Ketika Jepang masuk pada tahun 1942, Hotel Victoria berubah nama menjadi Hotel Merdeka, dan lapangan di depannya pun berganti nama menjadi Lapang Merdeka.

Bagian selatan lapangan juga menjadi alun-alun merdeka, karena menjadi tempat diadakannya pengibaran Sang Saka Merah Putih pertama di halaman kantor pengadilan.

Dengan sejarah yang begitu kaya dan beragam, Lapang Merdeka bukan hanya tempat bagi kegiatan sehari-hari, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan sejarah dan kemerdekaan Kota Sukabumi.

Bagi warga Sukabumi dan pengunjung, Lapang Merdeka bukan sekadar tempat biasa, melainkan sebuah karya seni hidup yang mengabadikan jejak perjalanan panjang Indonesia menuju kemerdekaan. (Sei)