SUKABUMIKU.id – Asep Pandawa (45), seorang sopir ambulans Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, kembali menjadi saksi perjuangan berat saat mengantar pasien. Pengalaman mengantar Yosi yang harus melahirkan di jalan berlubang bukanlah hal baru bagi Asep selama lima tahun bertugas.
“Untuk kejadian lahiran di jalan itu total sudah ada 4, dan yang sakit meninggal 1 di jalan saat perjalanan ke rumah sakit pada tahun 2022,” ujar Asep melalui sambungan telepon WhatsApp, Senin (6/1/2025) malam.
Asep menjelaskan, kondisi jalan yang rusak parah sering menjadi kendala utama. Jalanan berbatu, penuh lubang, licin, dan berlumpur membuat perjalanan ambulans sulit dan berisiko. Akibatnya, beberapa warga harus melahirkan di jalan atau bahkan tidak sempat mendapatkan pertolongan medis.
“Saya di jalan juga sering was-was saat membawa pasien. Apalagi, jalan itu adalah satu-satunya akses warga Desa Sidamulya menuju kantor kecamatan, puskesmas, atau rumah sakit,” lanjutnya.
Asep berharap pemerintah segera memperbaiki kondisi jalan di Desa Sidamulya. Baginya, perbaikan jalan tidak hanya mempermudah mobilitas warga, tetapi juga menyelamatkan nyawa pasien yang membutuhkan bantuan medis cepat.
“Saya harapannya jalanan cepat dibangun, apalagi itu akses satu-satunya warga Sidamulya,” pungkas Asep.
Kondisi jalan yang menjadi hambatan utama ini kembali menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur yang memadai, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Desa Sidamulya. Hal ini demi memastikan keselamatan dan kenyamanan warga dalam mengakses layanan kesehatan maupun kebutuhan sehari-hari. (Ky)
