Berita UtamaSukabumi

Polres Sukabumi, Pulangkan Pekerja Imigran dari Arab Saudi

×

Polres Sukabumi, Pulangkan Pekerja Imigran dari Arab Saudi

Sebarkan artikel ini
Polres Sukabumi
PEKERJA IMIGRAN: Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah memulangkan pekerja imigran asal Sukabumi, Minggu (6/3/2022). Foto:Istimewa

SUKABUMIKU.id– Polres Sukabumi melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukabumi, berhasil memulangkan Rika Oktaviani (24), korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau trafficking dari Riyadh, Arab Saudi. Penjemputan Rika dipimpin langsung oleh Kanit PPA Polres Sukabumi ke Wisma Atlit Pasar Rumput Manggarai Jakarta Selatan, Minggu (6/3/2022).

” Alhamdulillah kami telah memulangkan korban perdagangan orang dari Arab Saudi,” ujar Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah Nawirputra.

Dijelaskannya, Pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Arab Saudi berkat kerjasama dengan Polda Jawa Barat serta dengan kepolisian KBRI di Arab Saudi.

” Kabar dari KBRI Rika bisa pulang tanggal 1 dan tiba di Jakarta tanggal 2, karantina dahulu karena dari luar negeri, setelah dinyatakan negatif tadi malam Unit PPA bekerja cepat menjemput Rika dan menyerahkan ke keluarganya,” ungkapnya.

Kapolres Sukabumi itu telah mendapatkan data dari KBRI dan akan selanjutnya melakukan pendalaman, apabila nanti memang ada pidana akan gelar perkara terlebih dahulu.

Di sisi lain Dedy mengimbau kepada warga yang berniat menjadi PMI agar sebelum berangkat mencari informasi, konsultasi kepada pihak-pihak terkait.

“Sebelum berangkat alangkan lebih baik melakukan pemahaman atau konsultasi ke ke BP2MI, agen mana saja yang tidak bisa dipercaya,”pungkasnya.

PMI Asal Sukabumi, Rika mengaku senang bisa kembali pulang ke Indonesia bertemu dan berkumpul lagi dengan orangtua serta dua anaknya. Ia menceritakan bagaimana kondisi di sana hingga diperlakukan tidak layak, bahkan tidak menerima gaji sepeser pun.

” Seneng banget bisa pulang ke Indonesia, bisa ngeliat anak sama orangtua. Ketika di sana makan hanya satu kali, sama mie remes itu juga. Makan jarang, minum air keran, susah banget di sana makan juga,” katanya. (Eri/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *