Berita Sukabumi

Rencana Pembangunan Taman Wisata Alam Agroforestry di Citepus Didukung Tokoh Budaya Sunda

×

Rencana Pembangunan Taman Wisata Alam Agroforestry di Citepus Didukung Tokoh Budaya Sunda

Sebarkan artikel ini
Pupuhu Paguyuban Padjadjaran Anyar, Abah Firman Nirwana Boestomi.

SUKABUMIKU.id – Rencana pembangunan Taman Wisata Alam (TWA) berbasis agroforestry di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk Pupuhu Paguyuban Padjadjaran Anyar, Abah Firman Nirwana Boestomi.

Abah Firman, yang dikenal sebagai tokoh budaya Sunda, menyambut baik konsep agroforestry yang akan diterapkan. Menurutnya, TWA berbasis agroforestry di Citepus akan menjadi destinasi wisata unggulan yang menarik wisatawan lokal maupun luar daerah.

“Citepus bila dibuat TWA berbasis agroforestry akan terlihat indah dan tertata rapi di sepanjang pantai Citepus. Ini pasti akan menjadi magnet baru yang memikat banyak wisatawan,” ujarnya.

Agroforestry merupakan sistem pengelolaan lahan yang menggabungkan unsur kehutanan dan pertanian dengan tetap memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Menurut Abah Firman, konsep ini tidak hanya meningkatkan keindahan alam tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat untuk mendukung keberlanjutan proyek.

Sebagai tokoh budaya, Abah Firman juga menekankan pentingnya pelestarian budaya Sunda dalam pembangunan TWA tersebut. “Sebagai Pupuhu di Palabuhanratu, saya akan selalu mendukung, apalagi jika proyek ini menyangkut adat dan kebudayaan Sunda,” tegasnya.

TWA yang direncanakan akan berdiri di atas lahan seluas 8 hektare ini tidak hanya menawarkan taman-taman asri, tetapi juga akan menyediakan ruang khusus bagi penggiat seni. Lokasi tersebut akan menjadi tempat seniman lokal menampilkan karya mereka sekaligus mempromosikan budaya Sunda kepada wisatawan.

“Jika ada ruang untuk seni dan budaya, maka TWA ini tidak hanya menjadi destinasi wisata alam, tetapi juga pusat pelestarian budaya dan edukasi,” imbuhnya.

Proyek ini diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan PT. Pasifik Budaya Pariwisata dan memanfaatkan lahan milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Abah Firman berharap pembangunan TWA berbasis agroforestry ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian lokal.

“Selain meningkatkan kunjungan wisatawan, proyek ini juga diharapkan mampu membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat dan menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir Palabuhanratu,” tandasnya.

Dengan dukungan berbagai pihak, rencana pembangunan TWA ini diharapkan dapat segera direalisasikan dan menjadi destinasi wisata kebanggaan Kabupaten Sukabumi.