SUKABUMIKU.id – Seniman Yos Suprapto melontarkan kritik tajam kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyusul gagalnya pameran lukisannya di Galeri Nasional. Didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada Sabtu (21/12/2024), Yos menilai Fadli Zon tidak layak menduduki jabatannya saat ini.
“Kalau Fadli Zon mengatakan itu adalah ungkapan politik yang tendensius, berarti dia tidak paham dengan bahasa seni atau bahasa budaya. Lebih baik dia tidak perlu menjadi Menteri Kebudayaan,” tegas Yos, dikutip pada Minggu (22/12/2024). Yos menambahkan, “Dia tidak bisa melihat aslinya seperti apa, dan dia tidak pernah berdialog dengan senimannya.”
Pernyataan keras Yos ini memunculkan pertanyaan publik tentang berapa besar gaji dan tunjangan yang diterima Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2000 yang mengubah PP 50/1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Menteri Negara dan Bekas Menteri Negara serta Janda/Dudanya, gaji pokok seorang menteri adalah Rp5.040.000 per bulan, hampir setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2024 sebesar Rp5.067.381.
Selain gaji pokok, Keputusan Presiden 68/2001 tentang Perubahan Keppres 168/2000 tentang Tunjangan Jabatan bagi Pejabat Negara tertentu mengatur tunjangan jabatan bagi menteri sebesar Rp13.608.000 per bulan. Dengan demikian, total pendapatan Fadli Zon diperkirakan mencapai Rp18.648.000 per bulan.
Di luar gaji pokok dan tunjangan jabatan, menteri juga mendapatkan tunjangan operasional yang besarannya bergantung pada anggaran kementerian. Fasilitas lain yang diberikan kepada menteri meliputi rumah dinas dan mobil dinas, yang harus dikembalikan setelah masa jabatan berakhir.
Gagalnya pameran lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional dan kritiknya terhadap Menteri Kebudayaan Fadli Zon menimbulkan sorotan terhadap kebijakan dan pemahaman sang menteri di bidang seni dan budaya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Fadli Zon terkait pernyataan Yos Suprapto.
(mrf/*)
