SUKABUMIKU.id – Di sebuah desa di Majalengka, Jawa Barat, hiduplah seorang petani bernama Kaan, yang kini berusia 61 tahun. Namun, bukan hasil panennya yang membuatnya menjadi perbincangan, melainkan rekor pernikahannya yang fantastis, mencapai 87 kali sejak ia menginjak usia 14 tahun.
Kisah hidupnya yang unik ini membuatnya dijuluki sebagai “Raja Playboy” dari Majalengka. Pengakuan Abah Kaan mengenai jumlah pernikahannya yang puluhan kali ini, tentu saja mengundang perhatian banyak pihak.
Bagaimana mungkin seorang pria biasa, yang berprofesi sebagai petani, bisa memiliki riwayat pernikahan sebanyak itu?
Menurut penuturannya kepada berbagai media, pernikahan pertamanya terjadi di usia yang sangat muda, 14 tahun, dengan seorang gadis asal Sumedang yang berusia 16 tahun.
Sayangnya, pernikahan tersebut hanya bertahan selama dua tahun karena ketidakdewasaan Abah Kaan kala itu. Pengalaman pahit ini justru menjadi pemicu bagi perjalanan cintanya yang panjang dan berliku.
Abah Kaan mengaku bahwa setelah perceraian pertamanya, ia merasa sakit hati dan kemudian mempelajari ilmu spiritual dengan tujuan untuk memikat hati wanita yang disukainya.
Selain itu, ia juga mengakui memiliki hasrat yang tinggi untuk menikah. Prinsipnya adalah untuk menikahi setiap wanita yang ia cintai secara sah, daripada menjalin hubungan yang tidak resmi.
Dari 87 pernikahannya, Abah Kaan memperkirakan telah menikahi sekitar 80 wanita yang berbeda. Beberapa di antaranya bahkan ia nikahi kembali setelah bercerai, tercatat ada yang sampai tiga hingga empat kali rujuk.
Dari total pernikahannya, 46 di antaranya adalah dengan gadis perawan, sementara sisanya adalah janda atau wanita yang lebih tua darinya.
Istri-istrinya pun berasal dari berbagai desa, kecamatan, bahkan kabupaten lain seperti Bandung, Sumedang, dan Ciamis.
Meskipun telah menikah puluhan kali, Abah Kaan hanya dikaruniai tujuh orang anak dari enam istri yang berbeda. Ia mengaku masih menjalin hubungan baik dengan semua anak-anaknya, yang kini tersebar di berbagai daerah.
Menanggapi julukan “Raja Playboy” yang melekat padanya, Abah Kaan mengakui bahwa ia merasa terbebani. Ia bahkan mengaku sulit tidur dan makan karena perbuatannya tersebut.
Ia juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya bukanlah contoh yang baik untuk diikuti. Kisah Abah Kaan ini menjadi viral dan menarik perhatian berbagai media, baik lokal maupun nasional.
Fenomena ini memunculkan berbagai pertanyaan dan spekulasi mengenai alasan dan dinamika di balik puluhan pernikahannya. Meskipun demikian, kisah Abah Kaan tetap menjadi cerita unik dan menarik dari pelosok Majalengka, Jawa Barat.(Sei)
