SUKABUMIKU.id— Korban Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama Sukabumi meminta bantuan kepada pemerintah dan penegak hukum untuk menyelesaikan sengketa terkait pengembalian dana yang tak kunjung cair. Para korban sudah merasa kesel, lantaran dari pihak KSP Sejahtera Bersama belum memberikan solusi.
” Kami berharap pemerintah, disini Presiden dan penegak hukum untuk membantu kami. Kepada siapa lagi kami harus mengadu,” ujar Salah satu nasabah Ignatius Ali Mardiko saat mendatangi kantor Cabang KSP Sejahtera Bersama Sukabumi di Jalan RE Martadinata, Cikole, Kota Sukabumi, Kamis (10/11/2022).
Dalam aksi damai nya itu, para nasabah meminta kejelasan dana simpanan berjangka yang telah jantuh tempo untuk segera dikembalikan. Nasabah sudah sering datang ke kantor KSP Sejahtera Bersama namun tak ada hasil.
BACA JUGA : Jalur Lingkar Selatan Sukabumi Selalu Rusak, Kenapa ?
“Ini kita tiga tahun loh menunggu kejelasan, kita datang tetapi belum ada tanggapan sampai di Bogor masih juga sama,” ujarnya.
Menurutnya apa yang sudah dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera bersama ini telah membuat puluhan hingga ratusan nasabahnya menderita.
“Ini kan Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama, jangankan Sejahtera Bersama kami ini punya uang lalu didepositokan, pas mau jatuh tempo diambil tidak bisa, diperpanjang otomatis, lah sekarang bunganya aja yang mau diambil tetap tidak bisa dimana rasa kemanusiannya,” ungkapnya.
” Kami butuh hidup, hidup itu butuh uang kami harus memenuhi kebutuhan bukan keinginan,” tegasnya.
Ketua Aliansi Korban KSP Sejahtera Bersama Cabang Sukabumi, Budi Wijaya mengatakan pihaknya akan terus memperjuangkan untuk mendapatkan hak-hak para korban. Bahkan diakhir aksi damai tadi telah dibuat kesepakan di pihak KSP Sejahtera Bersama Cabang Sukabumi akan mengupayakan agar tuntutan dari unjuk rasa tadi untuk disampaikan ke kantor pusat yang ada di Bogor.
“Tuntutan kita jelas dari dulu pertama kapan uang kita bisa kembali dan kedua ada itikad baik dari kantor pusat untuk bisa menemui kami, karena jujur selama ini mereka hanya bisa mengobral janji dan tidak mau bertemu dengan kami,” tegasnya.
Rencananya jika belum ada kejelasan kembali pihak nasabah pun akan melakukan aksi penutupan paksa kantor cabang di Sukabumi.
“Waktu tempo itu satu minggu terhitung dari tadi kita unjuk rasa, kalau memang nanti tidak juga ada kejelasan maka kantor yang ada di Sukabumi kita paksa tutup,” pungkasnya. (Ky/*)