SUKABUMIKU.id – Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tingkat Kota Sukabumi, Pemerintah Kota Sukabumi mengimbau warganya untuk mengurangi produksi sampah. Hal ini dikarenakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cikundul di Kecamatan Lembursitu sudah melebihi kapasitas. “Sampah yang masuk ke TPA Cikundul rata-rata mencapai 200 ton per hari. Tentu ini sangat membebani TPA Cikundul yang hanya seluas 10,7 hektar,” ungkap Penjabat Sekda Kota Sukabumi, Hasan Asari.
Hasan menjelaskan, dari 200 ton sampah yang masuk setiap harinya, hanya sekitar 27 persen yang didaur ulang. Sisanya, 73 persen, hanya ditumpuk dan semakin membebani kapasitas TPA Cikundul. Untuk mengurangi beban tersebut, Pemkot Sukabumi mengimbau warga untuk mengurangi produksi sampah dengan cara menggunakan produk bukan sekali pakai, seperti alat pembungkus dan kemasan, serta memilah sampah sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
Disadari, kesadaran warga Kota Sukabumi untuk memilah dan memilih sampah, apalagi memanfaatkannya untuk didaur ulang atau dijadikan produk bernilai ekonomi, masih rendah. “Kesadaran masyarakat terhadap sampah masih kurang, baik itu membuang sampah pada tempatnya, memilah, hingga memanfaatkannya. Oleh karena itu, Pemkot Sukabumi rutin memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah, karena setiap individu menghasilkan sampah,” tambah Hasan.
Salah satu upaya Pemkot Sukabumi dalam mengurangi beban sampah di TPA Cikundul adalah menjalin kerja sama pengolahan sampah dengan PT Siam Cement Group (SCG). Sampah akan diolah menjadi sumber energi, seperti bahan bakar dan tenaga listrik. Diharapkan, peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengurangi produksi sampah dan kerja sama dengan PT SCG dapat memperpanjang umur TPA Cikundul.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan, memperkirakan usia TPA Cikundul hanya akan bertahan hingga tahun depan. Hal ini disebabkan masih rendahnya tingkat daur ulang, sementara produksi sampah terus meningkat seiring bertambahnya penduduk dan kebutuhan masyarakat. Penambahan luas TPA Cikundul juga sulit karena keterbatasan lahan terbuka di Kota Sukabumi dan tingginya biaya pembebasan lahan dan permukiman warga.
Asep menekankan solusi terbaik untuk mengurangi volume sampah adalah dengan mendaur ulang dan memanfaatkannya. “Sampah memiliki nilai ekonomi, dan banyak warga yang perekonomiannya meningkat dari hasil mengolah sampah,” pungkasnya. (mrf/*)