SUKABUMIKU.id – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar aksi demonstrasi di depan Balaikota Sukabumi pada Senin (14/04), untuk menuntut transparansi terkait program wakaf yang digagas oleh Walikota Sukabumi.
Mahasiswa menduga adanya penyalahgunaan wewenang dalam penyaluran dana wakaf tersebut.
Ketua IMM, Muhammad Fajri, mengungkapkan bahwa aksi ini didorong oleh dugaan *power abuse* yang dilakukan oleh Walikota Sukabumi, Ayep Zaki.
“Setelah melakukan investigasi, kami menemukan adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi dan Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB) mengenai pengelolaan dana wakaf abadi. Karena mengatasnamakan Pemkot, program ini seharusnya menjunjung tinggi asas akuntabilitas dan transparansi publik,” jelas Fajri saat diwawancarai oleh media.
Temuan MoU inilah yang kemudian memicu aksi demonstrasi IMM di depan Balaikota. Para mahasiswa menuntut penjelasan langsung dari Walikota terkait program wakaf tersebut.
Sayangnya, Ayep Zaki tidak dapat hadir untuk menemui mahasiswa dan memberikan klarifikasi. Merasa tidak dihiraukan, mahasiswa kemudian melakukan aksi pembakaran ban dan mencoba mendorong pagar Balaikota sebagai bentuk kekecewaan mereka. (mrf)