SUKABUMIKU.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang diprediksi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada Kamis, 19 Desember 2024.
Dalam laporan resminya, BMKG menyebutkan gelombang tinggi dengan ketinggian mulai dari 2,5 hingga 4 meter bahkan lebih, dapat terjadi di beberapa wilayah berikut:
Wilayah Perairan dengan Gelombang Tinggi
- Samudra Hindia Barat Aceh hingga Lampung
Gelombang tinggi diperkirakan terjadi di perairan Samudra Hindia bagian barat, meliputi wilayah Aceh, Sumatra Utara, hingga Lampung. Warga yang tinggal di pesisir diminta untuk waspada, terutama nelayan dan pengguna jasa transportasi laut. - Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTT
Perairan Samudra Hindia bagian selatan, mulai dari Banten hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), diprediksi mengalami gelombang tinggi. Hal ini berpotensi memengaruhi aktivitas pelayaran dan perikanan di wilayah tersebut. - Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan
Gelombang di Selat Sunda, terutama di bagian barat dan selatan, diperkirakan cukup tinggi. Kapal kecil disarankan untuk berhati-hati dan menunda perjalanan jika memungkinkan. - Laut Natuna Utara
Wilayah Laut Natuna Utara juga masuk dalam daftar wilayah dengan potensi gelombang tinggi. Aktivitas penyeberangan dan pelayaran di daerah ini diharapkan lebih berhati-hati. - Laut Timur
Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di wilayah Laut Timur, yang menjadi salah satu jalur penting untuk aktivitas pelayaran.
Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan, pelaku transportasi laut, serta pengguna jasa wisata bahari, untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.
BMKG juga menekankan agar masyarakat:
- Menghindari aktivitas di sekitar wilayah pesisir dan laut dengan gelombang tinggi.
- Memastikan kapal-kapal kecil tidak melaut apabila tinggi gelombang diperkirakan melebihi 2,5 meter.
- Selalu berkomunikasi dengan otoritas pelabuhan terkait izin keberangkatan kapal.
Fenomena Cuaca
Potensi gelombang tinggi ini disebabkan oleh aktivitas angin yang cenderung kuat di beberapa wilayah perairan Indonesia. Kecepatan angin di Samudra Hindia dan Laut Natuna Utara, misalnya, dapat mencapai 15-25 knot. Fenomena ini juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca di akhir tahun yang biasanya membawa angin kencang dan tekanan udara rendah di beberapa wilayah laut.
BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan memperbarui informasi apabila terdapat perubahan kondisi di lapangan. Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut, dapat mengakses situs resmi BMKG atau menghubungi kantor BMKG terdekat.
Tetap waspada, utamakan keselamatan, dan hindari aktivitas di perairan berisiko tinggi.(Sei)