Berita Utama

BPBD Kabupaten Sukabumi Pertahankan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi Hingga Akhir Februari 2025

×

BPBD Kabupaten Sukabumi Pertahankan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi Hingga Akhir Februari 2025

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi memutuskan untuk mempertahankan status siaga bencana hidrometeorologi hingga akhir Februari 2025. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipatif mengingat kondisi cuaca yang masih menunjukkan intensitas hujan tinggi disertai angin kencang di berbagai wilayah.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang terus berlangsung meningkatkan potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, serta angin kencang atau puting beliung. “Kami tetap siaga untuk memastikan penanganan darurat dapat dilakukan dengan cepat dan efektif,” ujar Deden.

Rangkaian Bencana yang Terjadi

Sejak awal tahun 2025, sejumlah bencana hidrometeorologi telah melanda berbagai kecamatan di Sukabumi. Data sementara mencatat bahwa pada Januari saja terjadi 68 kejadian bencana, yang terdiri dari 21 kejadian tanah longsor, tiga kejadian banjir, 40 kejadian angin kencang, dan empat kejadian pergerakan tanah.

Dampak dari bencana tersebut cukup signifikan. Sebanyak 56 rumah mengalami kerusakan ringan, 18 rumah rusak sedang, dan 2 rumah rusak berat. Selain itu, 32 rumah terancam terdampak, serta 16 fasilitas umum dan sosial mengalami kerusakan. Total kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp1,39 miliar. Meski demikian, tidak ada korban jiwa maupun luka yang dilaporkan.

Langkah BPBD dalam Menghadapi Bencana

Untuk mempercepat penanganan bencana dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan, BPBD telah mengerahkan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) di 47 kecamatan. Tim ini bertugas untuk memantau kondisi lapangan, melakukan koordinasi, serta menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.

Selain itu, BPBD terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana dan segera melaporkan kejadian ke petugas terdekat. Pihaknya juga rutin memantau prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai dasar dalam mengambil langkah antisipatif.

“Kami meminta warga yang berada di daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak ragu melaporkan kejadian yang berpotensi membahayakan. Dengan koordinasi yang baik, kita bisa mengurangi dampak buruk akibat bencana,” ujar Deden.

Masyarakat Diminta Tetap Siaga

Menghadapi kondisi cuaca yang masih tidak menentu, masyarakat diimbau untuk selalu siap siaga, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor. Jika terjadi kondisi darurat, warga diharapkan segera menghubungi BPBD atau petugas terkait agar tindakan penanganan bisa dilakukan secepat mungkin.

Dengan berbagai langkah mitigasi yang terus diperkuat, BPBD berharap dampak bencana bisa diminimalisir dan keselamatan warga tetap terjaga. “Kami berkomitmen untuk terus memantau dan merespons setiap perkembangan kondisi cuaca serta potensi bencana yang mungkin terjadi,” pungkas Deden.

Masyarakat diharapkan tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dan informasi resmi dari BPBD dan pihak berwenang guna menghadapi situasi cuaca ekstrem yang masih berlangsung. (mrf/*)