SUKABUMIKU.id – Hari ini, Dewi Persik, penyanyi dan selebriti terkenal Indonesia, menarik perhatian publik dengan memberikan respons terbuka tentang kehidupan asmara dan trauma yang dialaminya. Dalam sebuah wawancara, Dewi Persik mengungkapkan bagaimana pengalaman-pengalaman masa lalu yang penuh lika-liku dalam hubungan percintaan telah meninggalkan bekas emosional yang mendalam.
Setelah mengalami beberapa kali putus hubungan, Dewi Persik mengakui bahwa ia sempat merasa kesulitan untuk membuka hati kembali. “Saya memang sudah mengalami banyak ujian dalam hubungan asmara. Ada banyak hal yang harus saya hadapi, tetapi itu semua menjadi pembelajaran hidup yang sangat berharga,” ujar Dewi dengan tegas.
Dewi juga menjelaskan bahwa trauma yang ia rasakan bukan hanya karena kegagalan dalam menjalin hubungan, tetapi juga dari keputusan-keputusan besar yang harus ia buat terkait dengan kehidupan pribadinya. Menghadapi kenyataan pahit dan rasa sakit dari hubungan yang berakhir, membuatnya semakin berhati-hati dalam melangkah.
Namun, meskipun mengalami trauma, Dewi Persik mengungkapkan bahwa ia berusaha untuk tidak terpuruk dalam masa lalu. Ia bertekad untuk lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan asmara ke depannya, serta lebih fokus pada karier dan kebahagiaan diri. “Saya belajar bahwa hidup harus terus berjalan. Saya harus kuat dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.
Melalui keterbukaannya ini, Dewi Persik berharap bisa memberi inspirasi bagi banyak orang yang mungkin mengalami hal serupa. Dengan sikap positifnya, ia berusaha mengajarkan pentingnya penerimaan diri dan bagaimana menghadapi kegagalan dengan kepala tegak.
Publik pun memberikan banyak dukungan kepada Dewi Persik, yang dikenal sebagai sosok yang kuat dan inspiratif. Banyak yang mengagumi keberaniannya untuk berbicara tentang kehidupan pribadinya, meskipun sering kali menjadi sorotan media.
Kisah Dewi Persik ini mengingatkan kita semua bahwa setiap individu memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan terkadang kita harus belajar dari kegagalan untuk bisa lebih dewasa dan bijaksana dalam menghadapi tantangan hidup.(Sei)
