Nasional

Gus Miftah Klarifikasi Kontroversi dan Minta Maaf Atas Insiden Penjual Es Teh

×

Gus Miftah Klarifikasi Kontroversi dan Minta Maaf Atas Insiden Penjual Es Teh

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Ucapan Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, dalam sebuah pengajian di Magelang menuai kontroversi dan sorotan publik.  Gus Miftah dianggap telah menghina seorang penjual es teh, memicu beragam reaksi di media sosial, termasuk mempertanyakan asal-usul dan gelar Gus yang disandangnya.

Banyak warganet yang meragukan latar belakang Gus Miftah sebagai anak kiai, bahkan menyebutnya sebagai mantan marbot masjid asal Lampung yang tidak menyelesaikan pendidikan di UIN Sunan Kalijogo.  Klaim-klaim tersebut dibantah oleh Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur).

Gus Fahrur menegaskan bahwa Gus Miftah merupakan keturunan ulama besar Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengasuh Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.  “Dia keturunan ulama besar, Syaikh Hasan Besari Ponorogo dan mengelola pesantren di Jogjakarta, saya kenal dan pernah ke pesantrennya,” jelas Gus Fahrur.

Gus Fahrur, yang juga Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI), mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan mengambil hikmah dari insiden tersebut. “Saya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi, kita ambil hikmahnya saja bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki, simpati dan apresiasi masyarakat luas,” ujarnya.

“Dia sudah bersikap ksatria dengan meminta maaf, sebaiknya disudahi polemik ini, harap dimaklumi dan setiap orang bisa saja berbuat khilaf,” tambah Gus Fahrur.

Kontroversi ini bermula dari video yang viral di media sosial, menampilkan Gus Miftah melontarkan ucapan yang dianggap merendahkan Sunhaji, seorang penjual es teh, saat acara selawatan di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, pada 20 November 2024.

Dalam video tersebut, Gus Miftah terdengar mengatakan, “Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor),”  yang disambut tawa para jemaah.  Ia melanjutkan, “Dol’en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir).”

Menyusul reaksi negatif dari warganet, Gus Miftah, yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden, telah menemui Sunhaji di kediamannya di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung. Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih 15 menit.

(mrf/*)