Berita Utama

Kondisi Terkini Korban TPPO Asal Kota Sukabumi, Ditahan Polisi dan Gak Diberi Makan Selama 6 hari

×

Kondisi Terkini Korban TPPO Asal Kota Sukabumi, Ditahan Polisi dan Gak Diberi Makan Selama 6 hari

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/Istimewa

SUKABUMIKU.id – Warga Kota Sukabumi berinisial DM (29) yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja, kini kondisinya semakin mengkhawatirkan.

Menurut keterangan ayah korban Ois Ismail Hadi (58) mengatakan, sesuai kabar yang terakhir diterima saat ini korban di tahan disebuah kantor polisi setempat yang berada di kawasan Phnomphen Kamboja.

“Anak saya kebetulan masih memegang alat komunikasi handphone dan tadi pagi dia memberi kabar dia di tahan di kantor polisi,” kata dia kepada wartawan, Jum’at (26/05/23).

Tidak hanya itu, saat ini anak ketiga dari lima bersaudaranya ini, kini ditempatkan disebuah emperan lantai dua kantor kepolisian setempat dan yang paling mengharukan belum diberi makan selama 6 hari bersama ke 12 temanya yang juga diduga menjadi korban TPPO.

“Kita disini hanya bisa berdoa kepada allah semoga diberikan keajaiban, apalagi dengan kondisi saat ini, tidak diberi makan selama enam hari. Kalo kondisinya seperti ini bisa – bisa anak saya pulang hanya tinggal nama,” keluhnya.

Ois pun menjelaskan, sesuai informasi yang didapat, anaknya tersebut bukanya mendapat perlindungan, alih – alih dia dibawa ke kantor polisi lantaran di tuduh mencuri handphone pada saat berada di kamboja.

“Kabarnya mereka itu dituduh mencuri HP bersama ke 12 temannya. Kalo menurut saya, boro – boro mencuri HP pak untuk mempertahankan hidup disana pun rasanya dia sudah tidak berdaya,” paparnya.

Dengan kondisi itu ois pun berharap, kepada Pemerintah Kota Sukabumi dan Pemerintah Pusat untuk membantu anaknya tersebut. Apalagi, dengan kondisinya yang saat ini semakin mengkhawatirkan.

“Bagaimana pun anak kita merupakan warga Indonesia yang tinggal di Kota Sukabumi. Sehingga kami memohon kepada Pemerintah dan Kementrian Luar Negeri RI bisa membantu anak saya dan kepulangannya ke indonesia,” pungkasnya. (Ky)