SUKABUMIKU.id – Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dalam keterangan tertulisnya memberikan tanggapan tegas terhadap sejumlah postingan di media sosial yang menyebutkan bahwa Kota Sukabumi merupakan daerah termiskin ketiga di Jawa Barat. Menurutnya, informasi tersebut merupakan sebuah kekeliruan yang perlu diluruskan.
Kusmana menjelaskan bahwa, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tidak dapat dijadikan satu-satunya indikator untuk menentukan angka kemiskinan di suatu daerah.
“Data yang lebih akurat mengenai angka kemiskinan diukur oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dan kami memiliki data yang jelas mengenai hal ini,” ujarnya, Rabu (02/10/2024).
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa berdasarkan data terbaru tahun 2024, angka kemiskinan di Kota Sukabumi menunjukkan tren yang positif dengan persentase mencapai 7,2 persen.
“Ini adalah bukti bahwa upaya kami dalam mengurangi angka kemiskinan mulai membuahkan hasil,” tambahnya.
Kusmana juga menyoroti potensi penggiringan isu kemiskinan yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik menjelang pemilihan kepala daerah.
“Kami menyayangkan adanya penyebaran informasi yang tidak benar ini, terutama saat menjelang pilkada. Ini merupakan bentuk kampanye hitam yang dapat merusak keharmonisan masyarakat,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Kusmana mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusifitas Kota Sukabumi.
“Mari kita bersama-sama menyongsong pilkada yang damai, dan menghindari pola kampanye yang dapat memecah belah persatuan,” tutupnya.
Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus berupaya mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengajak seluruh warga untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang positif dan produktif. (Ky)