SUKABUMIKU.id – Ribuan driver ojek online (ojol) dan taksi online (taksol) di Sukabumi Raya berencana menggelar aksi damai dan mogok kerja (offbid) selama tiga jam di Lapang Merdeka Kota Sukabumi pada Senin, 17 Februari 2025. Aksi ini digagas oleh gabungan komunitas ojol dan taksol, termasuk All For One, BOS (Baraya Online Sukabumi), SDPI (Serikat Demokrasi Pengemudi Indonesia), Sograbis (Solidaritas Grab Sukabumi), dan Maximus (Maxim Independen Sukabumi).
Tuntutan utama aksi ini adalah penghapusan beberapa layanan tarif yang dianggap memberatkan oleh para driver. Hendra Mulyadi, Ketua Komunitas Ojol All For One, menjelaskan bahwa tarif layanan yang terlalu rendah tidak seimbang dengan biaya operasional. “Ada beberapa layanan tarif yang memberatkan para driver dan sangat murah, jelas ini tidak seimbang dengan cost operasional saat kami mengantar ke konsumen,” ungkap Hendra kepada wartawan.
Hendra mencontohkan layanan “Aceng” dari Gojek, di mana driver hanya menerima Rp5.000 dari tarif Rp8.000. Layanan “Slot” (tarif murah di GrabFood) juga mengalami pemotongan, dengan driver hanya menerima Rp6.000 dari Rp8.000. Selain itu, layanan double order, yang mengharuskan driver mengantar ke dua tempat berbeda dengan jarak yang terkadang jauh, juga dianggap memberatkan dengan upah hanya Rp8.000 hingga Rp10.000.
Hendra juga mengkritik kebijakan verifikasi wajah pada salah satu aplikasi ojol, yang dapat mengakibatkan suspend atau skor penalti bagi driver yang terlambat. “Ini sangat tidak manusiawi,” tegasnya.
Aksi damai ini bertujuan untuk menuntut upah yang layak dan solusi terbaik dari pihak aplikator. “Kami harap, para aplikator mau mengevaluasi dan memanusiakan para ojol selaku mitranya dengan cara memberikan aturan yang bisa diterima dan tarif jasa yang pantas,” ujar Hendra.
Selain itu, Hendra juga berharap pemerintah dan DPRD dapat berperan dalam memperjuangkan nasib para ojol. “Kami rasa pemerintah dan para anggota DPRD harus juga berperan, memperjuangkan nasib para ojol yang kian lama kian mengkhawatirkan,” ucapnya.
Hendra mengajak seluruh ojol di Sukabumi untuk berpartisipasi dalam aksi ini. Bagi driver yang tetap beroperasi (onbid) selama aksi berlangsung, diimbau untuk tidak mengenakan atribut.
Aksi serupa juga akan digelar di Jakarta pada hari yang sama, dengan tuntutan serupa, termasuk penghapusan layanan “Slot” dan “Aceng”, serta penolakan pemotongan upah dan tuntutan janji THR. (mrf/*)