SUKABUMIKU.id –Harun Kabir, seorang pahlawan nasional yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, memiliki kisah panjang yang diabadikan melalui berbagai penghargaan, termasuk penggunaan namanya sebagai nama jalan di pasar Kota Sukabumi.
Namun, di balik penghormatan ini, terdapat perjalanan sejarah yang memperkuat arti penting dari nama tersebut bagi masyarakat setempat.
Perjuangan dalam Masa Kemerdekaan
Kapten Harun Kabir lahir pada 5 Desember 1910 dan memulai kariernya sebagai Asisten Residen terakhir Bogor di bawah pemerintahan Hindia Belanda.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Harun Kabir terlibat aktif dalam perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Salah satu momen krusial adalah saat ia mendirikan Laskar Ciwaringin 33, sebuah kelompok pejuang yang bertugas mempertahankan kemerdekaan di wilayah Sukabumi.
Peninggalan dan Penghormatan
Pada Juli 1947, militer Belanda melancarkan Agresi Militer pertama mereka, yang menempatkan Harun Kabir sebagai salah satu target utama.
Meskipun dalam situasi yang sulit, Harun Kabir tetap mempertahankan semangat juangnya, memberikan semangat kepada Istri dan Anak – Anaknya dengan kata-kata penuh keyakinan, “Kuatlah! Jangan takut! Ada Allah.”
Setelah gugurnya Harun Kabir dalam pertempuran, jasadnya dimakamkan di Cioray, di Sukabumi.
Belakangan, sebagai penghormatan lebih lanjut, makamnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan, dan kemudian ke Sukabumi, daerah Ciandam, sesuai dengan keinginannya semasa hidup.
Di samping makamnya, juga dimakamkan ayahnya, Raden Abung Kabir Natakusumah, keturunan langsung dari Bupati Bandung ke-5 Raden Wiranatakusumah I (1769-1794).
Pemberian Nama Jalan
Nama Harun Kabir tidak hanya dipertahankan sebagai simbol keberanian dan semangat juang, tetapi juga diabadikan sebagai nama sebuah jalan pasar di Kota Sukabumi.
Hal ini merupakan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat setempat untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sebagai pahlawan yang perjuangannya diabadikan melalui nama jalan dan makam, Harun Kabir tetap menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai sejarah dan mengambil pelajaran dari semangat juangnya.
Penghargaan ini juga menunjukkan betapa pentingnya pelestarian sejarah lokal dalam membangun identitas dan kebanggaan nasional.(Sei)