SUKABUMIKU.id – Sosok mayat paruh baya ditemukan di aliran sungai Cikarang, tepatnya di Kampung Cakial Desa Kadaleman, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Penemuan mayat pun mengegerkan warga sekitar.
Informasi yang berhasil dihimpun, sesosok mayat itu diketahui bernama Rohman (46) asal warga Kampung Bojongkoneng, RT 004/ RW 003, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran.
Mayat tersebut pertama kali diketahui oleh warga Dedi (35) saat hendak pergi memancing ke arah aliran sungai Cikarang sekira pukul 17.45 WIB.
Baca Juga: 6 Kasus Pencurian, Puluhan Kendaraan Motor hingga Belasan Tersangka Mendekam di Polres Sukabumi
“Waktu itu, Pak Dedi melihat seekor binatang biawak yang sedang berada diatas batu. Untuk memastikan, apakah itu seekor biawak atau bukan, Pak Dedi pun menghampirinya. Namun, setelah melihat dengan dekat ternyata bukan hewan. Tetapi sesosok mayat pria,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Surade, Solih Solihin kepada wartawan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, setelah penemuan itu dia meminta pertolongan warga. Setelah itu, warga sekitar langsung melaporkan penemuan sesosok mayat tersebut kepada aparat setempat.
“Tak lama setelah itu, aparat gabungan yang terdiri dari anggota Polsek Surade, Anggota Koramil 062-14/Surade, Satpol PP, P2BK Kecamatan Surade dan Kepala Desa Sirnasari, RAPI Lokal 06 Jampangkulon bersama warga sekitar melakukan tindakan serta mengevakuasi jasar tersebut dari TKP ke RSUD Jampangkulon,” imbuhnya.
Baca Juga: Bazzar Minyak Goreng Murah RAI Hergun dan Pira Diserbu Emak-emak
Setelah itu petugas gabungan pun langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat. Tidak berselang lama, ternyata diketahui jasad tersebut merupakan warga Kampung Bojongkoneng, RT 004/RW 003, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran.
“Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban, mayat tersebut bernama Rohman. Korban dikabarkan oleh pihak keluarganya telah terseret arus sungai Cikarang Desa Mekarmukti pada Rabu (15/02). Setelah itu, jasad korban langsung dibawa oleh pihak keluarganya untuk dilakukan pemulasaran dan mereka juga menolak untuk melakukan autopsi terhadap jasad korban,” pungkasnya. (Ky)
