Berita Utama

Sidak Pembangunan Pedestrian, Wali Kota Sukabumi Kecewa?

×

Sidak Pembangunan Pedestrian, Wali Kota Sukabumi Kecewa?

Sebarkan artikel ini
SIDAK : Wali Kota Sukabumi saat melakukan sidak kesejumlah pembangunan pedestrian di Kota Sukabumi. Foto/Istimewa

SUKABUMIKU.id – Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi meninjau langsung proses proyek pembangunan pedestrian yang dibangun menggunakan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan APBD Pemerintah Kota Sukabumi.

Dalam tinjauannya tersebut, Fahmi memastikan proses pembangunan yang berlangsung saat ini dapat tuntas sesuai dengan rencana yang ditetapkan, yaitu di bulan Juli 2023 mendatang.

Namun usai melakukan sidak itu Fahmi pun merasa kecewa, lantaran kendala dilapangan kemudian pencapaian pembangunan yang belum sesuai target waktu yang sudah ditetapkan.

“Kecewa sedikit, sehingga tadi saya langsung sidak kesana ke beberapa ruas pembangunan disana. Kemudian kita sudah memastikan kendala – kendala yang sipatnya teknis ini harus kita selesaikan,” kata Wali Kota Sukabumi usai melakukan sidak ke jalur pedestrian kepada wartawan, Kamis (29/05/23).

Lanjutnya, hingga saat ini berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan, progres pembangunan yang berlangsung telah mencapai kurang lebih 20 persen. Dirinya juga menekankan kepada dinas terkait, untuk ketat melakukan pemantauan terkait pengerjaan proyek tersebut, agar penuntasan pekerjaan dapat berlangsung sesuai target.

“Ke dinas terkait kita tekankan harus selesai dengan waktu yang sudah kita tetapkan, juli harus segara beres,” paparnya.

Dihubungi secara terpisah, Kadis PUTR Kota Sukabumi Sony Hermanto menambahkan, soal progres pembangunan pedestrian. Dirinya akan melakukan evaluasi terkait kendala-kendala yang terjadi, dengan menekankan kepada pihak konsultan pengawas, untuk memaksimalkan secara teknis.

“Sehingga mampu mencapai setiap target harian dan mingguan nya, dan yang menjadi hambatan atas pekerjaan tersebut, yaitu faktor cuaca, kesulitan bahan material serta kepadatan arus lalulintas. Karena berada dijalan nasional kebanyakannya,” ungkapnya.

“Kemudian kita mengambil solusi, dengan akan ditambahnya jam kerja dan tenaga kerja. Karena percuma pengerjaan cepat, tapi kualitas jelek kan tidak seperti itu, namun yang kita inginkan pekerjaan tepat waktu kualitas bagus,” pungkasnya. (Ky)