Nasional

Identitas Mayat dalam Koper di Ngawi Terungkap, Sales Kosmetik Asal Blitar

×

Identitas Mayat dalam Koper di Ngawi Terungkap, Sales Kosmetik Asal Blitar

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Identitas mayat yang ditemukan dalam koper di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025) pagi akhirnya terungkap. Korban adalah Uswatun Khasanah (29), seorang sales kosmetik asal Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Konfirmasi identitas korban diperoleh dari pihak keluarga yang datang ke Ngawi. Ibu kandung korban, didampingi ayah tiri dan kepala dusun, membenarkan bahwa jasad tersebut adalah Uswatun Khasanah.

Uswatun Khasanah, yang berstatus janda dan memiliki dua orang anak, diketahui tinggal di Tulungagung dan bekerja sebagai sales kosmetik. Anak-anaknya diasuh oleh keluarga di Blitar. Menurut keterangan ayah kandung korban, Nur Khalim, Uswatun biasanya pulang ke Blitar untuk menemui anak-anaknya di rumah nenek mereka.

“Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana. Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujar AKP Punjung, Kapolsek Garum Polres Blitar.

Keluarga juga menyebutkan bahwa Uswatun sempat pulang ke Blitar sekitar lima hari sebelum kejadian, tepatnya pada Minggu (19/1/2024).

Penemuan mayat berawal dari laporan warga yang melihat paket mencurigakan di selokan. Paket tersebut terbungkus rapi dan setelah dibuka ternyata berisi koper merah. Di dalam koper, terdapat selimut, sepatu wanita, dan sesosok tubuh manusia. Warga kemudian melaporkan temuan tersebut kepada pemerintah desa yang diteruskan ke pihak kepolisian.

“Paketnya rapi, kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” kata Andik Bangga Satria Rama, Kepala Desa Dadapan.

Polsek Kendal dan Tim Inafis Polres Ngawi segera melakukan identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP). Jasad tersebut kemudian dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk koper, sprei, dan sandal.

Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi, menyatakan bahwa kondisi tubuh korban tidak utuh dan diduga merupakan korban mutilasi. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini dan mendalami petunjuk yang ada, termasuk sprei yang ditemukan di dalam koper. Sidik jari korban juga telah diambil untuk keperluan identifikasi. (mrf/*)