SUKABUMIKU.id – Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin, mengunjungi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Masthuriyah Sukabumi pada Rabu, 22 Januari 2024. Dalam kunjungannya di Jalan Cibolang, Kecamatan Cikukulu, Kabupaten Sukabumi, beliau menjadi pemateri utama dalam Stadium General bertema “Ekonomi Syariah di Indonesia: Peluang dan Tantangan.”
KH Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya penerapan ekonomi syariah bagi umat Islam dan perannya dalam sistem ekonomi nasional. “Ekonomi syariah itu bagi umat Islam sudah menjadi sesuatu yang harus dilaksanakan. Bagi negara, ini sudah menjadi bagian dari sistem nasional, karena kita menganut dual economic system: konvensional dan syariah,” ungkapnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat besar. Meski saat ini belum sepenuhnya tercapai, upaya terus dilakukan untuk mengoptimalkannya. “Kita sekarang membangun ekonomi syariah. Kalau pun sekarang potensi itu belum tercapai, kita akan terus berusaha hingga tercapai,” tambahnya.
Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah minimnya pemahaman masyarakat tentang ekonomi syariah. “Pemahaman masyarakat masih kurang, literasi belum memadai. Selain itu, regulasi juga belum sepenuhnya mendukung. Perlu ada regulasi yang lebih mendorong dan instrumen-instrumen yang lengkap agar perkembangan ekonomi syariah lebih cepat,” jelas KH Ma’ruf Amin.
Dalam pandangannya, riba adalah hal yang jelas dilarang dalam Islam. Karena itu, sistem ekonomi syariah hadir sebagai alternatif melalui bank syariah yang bebas riba. “Negara memberi pilihan, tapi bagi umat Islam, ini adalah keharusan. Kalau tidak dilaksanakan, ada konsekuensinya, yaitu murka dari Allah,” tuturnya.
Lebih lanjut, KH Ma’ruf Amin menyebut bahwa non-Muslim tidak diwajibkan untuk mengikuti ekonomi syariah, tetapi banyak negara non-Muslim seperti Jepang dan Korea mulai mengembangkan ekonomi berbasis halal karena melihat nilai bisnisnya. “Ironisnya, produk halal dunia justru banyak dikuasai oleh negara non-Muslim. Ini menjadi tantangan besar bagi kita untuk lebih mengembangkan ekonomi syariah,” tegasnya. (Ky)