SUKABUMIKU.id – Sepanjang Juni 2024 terdapat sebanyak 173 masyarakat Kota Sukabumi tersakiti penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan satu diantaranya meninggal dunia.
“Ya, kalau melihat dari data yang ada bulan sebelumnya lebih tinggi dibandingkan pada Juni yang jumlahnya hanya 173 kasus. Sedangkan, bulan sebelumnya mencapai 220 kasus. Namun, pada Juni terdapat satu warga asal daeray Sriwidari yang meninggal dunia,” Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Drg Wita Darmawanti kepada wartawan, Kamis (11/07/24).
Lanjut Wita, adapun sepanjang Januari hingga Juni jumlah total kasus DBD mencapai 1.032 kasus diantaranya, 129 Januari, 167 Februari, 139 Maret, 204 April, 220 Mei dan 173 Juni.
“Dari jumlah total kasus DBD tersebut lima diantaranya meninggal dunia,” paparnya.
Sebab itu, sambung Wita, penanggulangan DBD sebagai penyakit menular dilakukan melalui vektor nyamuk dan perlu adanya peran serta dari semua sektor.
“Bidang kesehatan menggencarkan promotif dengan melakukan promosi kesehatan melalui Medsos (Media Sosial)z penyuluhan di Posyandu dan komunitas lainnya,” ujarnya.
Upaya preventif lainnya, yakni dengan mengajak masyarakat melalui lintas sektor untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk 3M (Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air, Mendaur ulang barang bekas) dan plus menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi rumah, melakukan gotong royong membersihkan lingkungan secara bersama, meletakan pakaian yang telah digunakan dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
“Adpaun, kuratif nya melakukan pelayanan di Puskesmas dan rujukan ke rumah sakit,” bebernya.
Pihaknya berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan dapat menekan tingginya kasus DBD di Kota Sukabumi.
“Kami harap semua elemen dapat berperan aktif dalam menekan kasus ini. Karena tanpa adanya peran serta semua unsur maka akan sulit ditekan,” tutupnya. (Ky)