SUKABUMIKU.id – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi nomor urut 01, Iyos Somantri dan Zainul, terus menggaungkan program-program unggulannya. Salah satu yang menonjol adalah program “Telur Ayam Gratis untuk Keluarga dengan Balita.”
Program ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat Sukabumi, dengan menyediakan telur ayam gratis secara berkala kepada keluarga yang memiliki anak balita. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen pasangan calon tersebut dalam menjaga kualitas gizi dan ekonomi masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok.
Iyos Somantri menegaskan bahwa seluruh keluarga di Kabupaten Sukabumi dengan anak di bawah usia lima tahun akan mendapatkan bantuan telur ayam secara rutin. “Program ini hadir untuk meringankan beban ekonomi warga, terutama dengan tingginya harga kebutuhan pokok di seluruh Indonesia, termasuk di Sukabumi,” jelasnya pada Kamis (26/9) kepada Radar Sukabumi.
Menurut Iyos, program ini juga diharapkan bisa membantu keluarga mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan konsumsi, sehingga dana yang ada bisa dialokasikan ke kebutuhan lain yang lebih mendesak. Selain itu, program ini difokuskan untuk memastikan anak-anak balita mendapatkan asupan gizi yang cukup guna mencegah stunting, terutama di masa usia emas mereka.
“Ini merupakan langkah nyata kami untuk menjaga kualitas nutrisi anak-anak balita di Sukabumi agar mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berkualitas,” tambah Iyos.
Ketua Tim Pemenangan Iyos-Zainul, drh Priyo Indrianto, menjelaskan bahwa program ini telah dipertimbangkan dengan matang. Telur ayam dipilih karena merupakan sumber protein hewani yang baik untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kekebalan tubuh anak-anak.
“Telur juga kaya akan omega-3 dan kolin yang mendukung perkembangan otak dan sistem saraf, serta meningkatkan daya ingat anak,” ungkap Priyo, yang merupakan lulusan dokter hewan dari UNAIR Surabaya.
Program ini tidak hanya bersifat preventif untuk mencegah stunting pada sekitar 200 ribu anak balita di Sukabumi, tetapi juga menjadi upaya untuk menyiapkan generasi masa depan yang sehat dan cerdas.
Selain manfaat kesehatan, drh Priyo juga menekankan bahwa program ini berdampak positif pada sektor ekonomi. Industri peternakan ayam petelur di Sukabumi saat ini mempekerjakan lebih dari 2.000 orang, kebanyakan dengan keterampilan dan pendidikan rendah. Dengan adanya program ini, keberlanjutan lapangan kerja di sektor tersebut dapat terjaga, serta mendorong peningkatan produksi telur di Sukabumi.
“Program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam hal kesehatan, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas pekerjaan dan produksi lokal, yang diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah,” pungkas Priyo.