Berita Utama

Lipsus : Banjir Terjang Desa Datarnangka Sukabumi 600 Jiwa Terdampak dan Akses Terputus, Begini Kondisinya!

×

Lipsus : Banjir Terjang Desa Datarnangka Sukabumi 600 Jiwa Terdampak dan Akses Terputus, Begini Kondisinya!

Sebarkan artikel ini

SUKABUMIKU.id – Tim Sukabumiku melaporkan liputan langsung dari lokasi banjir yang melanda Desa Datarangka, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, di mana sekitar 600 jiwa dari 239 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban dampak bencana tersebut. Banjir terjadi setelah aliran sungai Cikaso meluap dan menyusuri pemukiman warga, menyebabkan kerusakan parah.

Banjir bermula saat sungai Cikaso yang meluap mengubah aliran airnya, belok ke arah pemukiman warga. Aliran sungai yang semula mengarah ke hilir tiba-tiba membelok ke atas karena debit air yang tinggi. Akibatnya, air dari sungai Cikaso masuk ke pemukiman warga, menerjang rumah-rumah di sepanjang aliran sungai dan merendam sebagian besar wilayah Desa Datarangka. Aliran sungai Cikaso terbagi menjadi dua, dengan salah satunya mengarah ke Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kota Sukabumi.

Saat ini, keadaan di lokasi bencana sangat memprihatinkan. Material rumah warga yang rusak dan hancur terlihat berserakan di pesawahan yang tergenang. Banyak rumah yang terendam hingga ke atap, meninggalkan warga dalam kondisi terisolasi. Penyintas kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, dan pakaian. Sebagian besar barang-barang berharga milik warga telah hilang atau rusak akibat banjir.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi tim penyelamat dan masyarakat adalah terputusnya akses jalan ke Desa Datarangka. Longsor di beberapa titik jalan utama menyebabkan akses jalan dan listrik terputus, menghalangi distribusi bantuan dan upaya evakuasi. Sinyal telekomunikasi juga tidak tersedia, menyulitkan koordinasi antara tim penyelamat dengan pihak berwenang dan masyarakat setempat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, bersama dengan relawan, tengah berusaha membuka jalur akses darurat untuk mengirimkan bantuan. Namun, hingga kini, bantuan yang datang masih terbatas karena terhambatnya mobilitas dan infrastruktur yang rusak parah.

Penyintas di Desa Datarangka menghadapi krisis kemanusiaan. Warga yang terisolasi mengungkapkan kesulitan dalam mendapatkan air bersih dan makanan. Banyak dari mereka kini bertahan di tempat yang lebih tinggi setelah rumah mereka terendam banjir. Bantuan medis juga menjadi kebutuhan mendesak karena sejumlah warga dilaporkan mengalami luka akibat perabotan rumah tangga yang terbawa banjir.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi, melalui BPBD, telah mengirimkan tim penanggulangan bencana untuk mendirikan posko darurat dan menyediakan kebutuhan dasar bagi korban banjir. Namun, mereka mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan bantuan yang lebih luas mengingat dampak yang ditimbulkan sangat besar.

Sementara itu, sejumlah organisasi kemanusiaan juga turut membantu dengan mendistribusikan logistik untuk korban bencana. Masyarakat yang ingin memberikan bantuan dapat menghubungi instansi terkait di wilayah Sukabumi untuk informasi lebih lanjut.

Masyarakat di sekitar daerah aliran sungai dan kawasan rawan longsor diingatkan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan. Dinas terkait juga mengimbau agar warga yang terdampak segera mencari tempat yang lebih aman dan menghindari daerah yang masih terendam air.

Bencana ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem dan bencana alam. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam proses pemulihan dan membantu meringankan beban para korban.

(Ky)